Dona Site
Menu

DONA SITE

Viral Marketing dalam Media Sosial

7/18/2020

0 Comments

 
Picture
Viral Marketing, Viral marketing merupakan salah satu kelebihan yang di- miliki media sosial dibandingkan dengan media tradisional. Menurut Wigstrom dan Wigmo (2010), Viral marketing adalah membuat pesan pemasaran atau advertising yang bertujuan untuk disebarkan melalui online word of mouth (WOM). Berbagi informasi, seperti foto, video, atau artikel, yang sebelumnya dilakukan pada Web Sites tertentu, pada saat ini sudah bermigrasi ke media sosial. Bagi anda yang mempunyai bisnis online dan tidak ada waktu untuk mengelola media sosial bisnia anda melalui jasa pengelola media sosial bisa memudahkan anda.

Perbedaan medasar antara viral marketing dan online WOM adalah tidak hanya per- sepsi atau opini terhadap suatu produk atau perusahaan yang disebarkan dalam viral marketing, akan tetapi lebih terfokus pada berbagi pesan pemasaran yang merepre- sentasikan suatu brand. 

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi iklan di media sosial agar mendapat sikap positif dari para pengguna media sosial, yaitu informatif, menghibur, self-brand congruity, dan peer influence (Taylor dkk. 2011). Penelitan tersebut juga menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi secara negatif sikap konsumen terhadap iklan pada media sosial, yaitu invasiveness dan privacy con- cern.



Buzz Marketing, buzz marketing men- gunakan WOM untuk menyebarkan pen- galaman, opini, atau informasi konsumen mengenai brand atau perusahaan kepada sesama pengguna media sosial (Wigstrom dan Wigmo. 2011). Pada penelitian terse- but juga dijelaskan buzz marketing terbagi menjadi dua jenis yaitu, konsumen ke kon- sumen atau buzzer ke konsumen. Buzzer adalah brand ambasaddor atau orang yang tunjuk perusahaan untuk mewakili perusa- haan tersebut. 

Salah satu alasan pelanggan bergabung pada media sosial adalah untuk berbagi pengalaman kepada pengguna lain. Untuk memudahkan mengelola medsos perusahaan atau bisnis anda,bisa menggunakan jasa pengelola media sosial. Orang yang memberikan rekomendasi online berupa kilasan tentang produk atau pengalaman setelah menggunakan produk disebut influ- encer, sedangkan orang yang mencari reko- mendasi online disebut adopter. 

Para pema- sar dapat menggunakan peran para opinion leader untuk melakukan komunikasi pema- saran kepada target konsumen, karena reko- mendasi dari mereka lebih dipercaya oleh pengguna media sosial (Katona, Zubcsek, Sarvay. 2011). Luasnya exposure di media sosial, pemasar hanya mendapatkan sedikit kontrol dari komunikasi pemasaran terse- but.

Terdapat beberapa faktor yang mem- buat para pengguna media sosial untuk memberikan online word of mouth, dian- taranya adalah interpersonal connectivity, social influence, product involvement, dan sikap terhadap online word of mouth (Akri- mi dan Khemakem. 2012). 
0 Comments



Leave a Reply.

    Author

    Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.

    Archives

    February 2021
    September 2020
    July 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    October 2019

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • About
  • Blog
  • Contact
  • Home
  • About
  • Blog
  • Contact